Skip to main content

Didewasakan untuk Mendewasakan

Perjalanan hidup gw..
Dari TK-SMP, gw sekolah di sekolahan yang bisa dibilang Kristennya kental. Ga ada tuh yang namanya contek2an. Setelah SMP gw jadi OSIS, gw jadi pembina rohani buat adik2 kelas gw. Memimpin kelompok2 kecil, yang selalu berdoa bersama untuk Negara, untuk semuanya. Dan juga suka diminta untuk menjaga kelas2 kecil, sangat menyenangkan :D seperti menjaga adik2 sendiri. Sekolah kecil namun kekeluargaannya sangat baik.
Dengan guru-gurunya yang pertumbuhan rohaninya kuat. Dengan kegiatan-kegiatan rohani yang selalu terjadwal. Bahkan setelah sekolah pun ada persekutuan yang kami adakan sendiri dengan guru-gurunya untuk mempererat keintiman dengan Tuhan. Gw sangat bersyukur untuk itu.

Setelah naik ke SMA, gw sekolah di sekolah Kristen, namun bisa dibilang kejahatan dosa itu terlihat hitam kental di sini ahhahaha... maaf ya (haduh).. dari yaaaa contek mencontek jadi kegiatan yang dibanggakan, cara2 mencontek itu dianggap kreativitas (hajuuuu) .. yah begitulah. Apalagi kalo udah masalah ngerjain guru. Guru itu kan orang tua kita di sekolah. Malah dikerjain. Mereka bekerja mencari nafkah, malah dipersulit. Padahal jasa mereka untuk mengajar kita tuh ga maen2. Malah kadang kita abaikan dan bolos.. dll.. ih ngeri dah..
Gw yang tadinya bersekolah di sekolah yang auranya putih, tiba2 kelabu setelah pindah ke SMA ini hahahah.. stress berat. Gw keliatan kek sok alim lah kalo di sini. Dan dianggap paling pelit untuk contekan ahahahah...
Tapi Tuhan menolong gw. Dia menghadirkan seorang teman yang ternyata adalah keponakan dari sekolah gw dulu. Rohaninya kuat. Cita2nya pun menjadi seorang hamba Tuhan loh...
Dia perempuan. Sederhana dan pintar. Rangking 1 terus mantap lah ..
Dia menarik gw kalo gw sudah tercebur bersama teman2 gw. Dia juga mengajak gw dengan beberapa teman lainnya, untuk berdoa setelah selesai sekolah.

Setelah lulus SMA, gw langsung ditawari kerja di Gereja sebagai Tata usaha. Yah lumayan, sekalian juga sambil kuliah, karena gw dapet beasiswa untuk kuliah kelas karyawan. Di sini gw merasa, pergaulan semakin sulit dan semakin bermacam2. Tidak ada pagar lagi, namun sudah sebebas2nya, tinggal pilihan kita yang menentukan kita mau ikut mana nih...
Gw lebih memilih yaaa.. serius aja deh kuliah, ga macem2, ga usah bergaul terlalu gimana, ada teman yang cukup, dan selesai langsung kerja dengan baik.
Di lingkungan gereja sendiri, Tuhan menghadirkan seorang lagi untuk membimbing gw.
terlihatkan bahwa Tuhan selalu mengingat gw. Gw merupakan orang yang mudah goyah. Tapi Ia menghadirkan orang-orang yang selalu mengingatkan dan membantu gw. Ada senior yang selalu mengajarkan gw tentang banyak hal. Khususnya bagaimana kita menekan diri dan karakter kita, ketika kita bertemu dengan banyak karakter berbeda2 di luar sana. Khususnya sih jemaat. Ada yang begini, begitu, sulit jika kita mengeraskan hati, agar orang lain mau menerima kita apa adanya, seperti yang kita inginkan. Maka dari itu, kitalah yang harus berubah. Menjadi fleksibel untuk karakter2 yang ada. Rendah hati, kesabaran gw dapatkan.
Banyak deh.. 

Sampai akhirnya senior gw itu pergi ke tempat ia diutus. Tuhan punya rencana untuk kehidupannya di luar negeri.. :) Good luck ya ci... GBU..
Yaaa.. sampai saat ini pun, Tuhan mengirimkan gw seorang teman, yang selalu mendengarkan  ketika gw direndeng masalah. Dia memberikan saran, mengingatkan saat teduh.. dan lain-lain

See guys.. Tuhan memeliharaku, begitupun dengan dirimu :) 
Dia sungguh adil dan penuh dengan belas kasihan.
Seberapa bebal diri kita, Ia tetap sabar dan selalu memberikan yang terbaik bagi kita,
Ia menuntun kita menjadi lebih dewasa, tahap demi tahap.

Renungkanlah jika kalian belum merasa demikian. Perhatikan setiap langkah hidupmu, dari engkau lahir hingga sekarang ini. 

Dia begitu dahsyat .. Allah yang Mahamulia dan segalanya buat hidupku.

Sekarang Tuhan membiarkan diriku dewasa untuk mendewasakan orang sekitarku.
Ada orang-orang yang sering datang pada gw untuk curhat, konseling, hahah..
Kalo gw ga dikasih yang namanya pengalaman, maka sia-sialah nasehat atau masukkan gw untuk orang-orang tersebut. Karena hanya semata-mata terlihat teori belaka.
Tapi Tuhan membiarkan aku melewati semua, baik hidup yang enak sampai hidup yang menyakitkan, untuk kita dapat menghasilkan buah-buah yang dapat Ia gunakan untuk memperluas kerajaanNya.
Maukah kalian dipakaiNya? Sakit.. pasti, namun semua itu akan terobati dengan kasihNya yang begitu besar pada kita, yang tidak membiarkan kita sebagai korek api terbakar habis oleh api. Ia menjaga kita dengan puntung yang hampir habis terbakar itu, karena kita berharga di mataNya.

GBu.. <3

Comments

Popular posts from this blog

PH

Pasangan Hidup Hal ini banyak jadi pergumulan para pemuda nih. Gw mau share buat para jomblo eh single deh yang baca aja... Dulu, gw tuh pernah beberapa kali pacaran waktu SD, SMP sampai SMA. Pas kuliah gw mulai merasa pacaran ga perlu-perlu amat, gw sibuk, gw juga banyak tanggung jawab apalagi kalo dikaitin sama yang namanya UANG  hadeuuhh... pusing dah. Gw ga mau pacaran karena alasan gini: 1. Gw kerja sambil kuliah, kapan pacarannya, kasian dong pacar gw nanti. 2. Gw terakhir pacaran dengan cowo yang meninggalkan trauma. Dia cuma mau untung doang dari gw. heheh.. Tapi Tuhan masih jaga gw tetap kudus koq. Hanya tetap ada beberapa hal membekas. (dulu...). Pesan gw nih buat kalian yang masih sekolah, pacaran yang wajar-wajar aja, jangan ampe bablas kemana-mana, apalagi perempuan, lu tuh punya mahkota yang harus dijaga sampai lu menemukan pasangan hidup yang tepat, sampai sama-sama mengikat janji di hadapan Tuhan, baru lu boleh kasih mahkota berharga lu ...