Skip to main content

Perahu Keselamatan

Suatu saat, aku sedang menikmati senja dalam perahu keselamatanku yang sedang berlabuh.
Kulihat TUHAN di ruang pengemudi,
DIA menatapku dan berkata,
"Lepaskanlah tambatan tali itu, dan biarkan AKU membawa engkau ke seberang..
Sebab bukan rancangan-KU, engkau tertambat di sini."

Gelisah dan kuatir aku menjawab, 
"TUHAN, bukankah lebih baik aku tetap di sini?
Aku tak akan melihat taufan dan badai.
Dan aku dapat kembali ke darat kapanpun aku mau."

Dengan lembut, DIA memegang tanganku, menatap mataku dan berkata:
"Jika engkau tidak mengalami taufan dan badai, 
engkau tidak akan pernah melihat bagaimana AKU mengatasi semua itu.
Engkau juga tidak akan pernah melihat,
bahwa AKU berkuasa atas semua itu."

Dalam pergumulanku, aku memandangi tali yang mengikat perahu.
Di tali itu, kulihat ada rasa kuatir akan keuangan, pekerjaan, kehidupan dan masa depanku.

Dalam hatiku bertanya, tahukah DIA apa yang aku inginkan?
Mengertikah DIA apa yang aku rindukan?

Tuhan memelukku dan berkata lembut, 
"Memang tidak semuanya akan sesuai dengan apa yang engkau inginkan.
Bahkan mungkin kebalikannya yang akan engkau dapatkan.
Tapi, maukah engkau percaya, bahwa rancangan-KU adalah 
rancangan damai sejahtera, dan masa depanmu adalah masa depan yang penuh harapan?"

Dia memeluk dan menangis bersamaku, lalu dengan berat aku melepas tali perahuku.
Kulepaskan semua rasa kuatir itu dari hatiku.
Kutaruh hak atas masa depanku di tangan-NYA.

Aku tidak tahu bagaimana nanti masa depanku.
Tapi aku percaya DIA sudah ada di sana.
Sambil menangis aku menatap-NYA dan berkata,
"Jadilah nahkoda dalam hidupku dan marilah berlayar bersama..
Meski aku takut, gelisah di dalam hatiku..
Ajarku untuk dapat percaya kepada-MU.."

"Dalam takut akan Tuhan ada ketentraman yang besar.
Bahkan ada perlindungan bagi anak-anakNYA.
Takut akan Tuhan adalah sumber kehidupan sehingga orang terhindar dari jerat maut."
(Amsal 14: 26-27)

Comments

Popular posts from this blog

PH

Pasangan Hidup Hal ini banyak jadi pergumulan para pemuda nih. Gw mau share buat para jomblo eh single deh yang baca aja... Dulu, gw tuh pernah beberapa kali pacaran waktu SD, SMP sampai SMA. Pas kuliah gw mulai merasa pacaran ga perlu-perlu amat, gw sibuk, gw juga banyak tanggung jawab apalagi kalo dikaitin sama yang namanya UANG  hadeuuhh... pusing dah. Gw ga mau pacaran karena alasan gini: 1. Gw kerja sambil kuliah, kapan pacarannya, kasian dong pacar gw nanti. 2. Gw terakhir pacaran dengan cowo yang meninggalkan trauma. Dia cuma mau untung doang dari gw. heheh.. Tapi Tuhan masih jaga gw tetap kudus koq. Hanya tetap ada beberapa hal membekas. (dulu...). Pesan gw nih buat kalian yang masih sekolah, pacaran yang wajar-wajar aja, jangan ampe bablas kemana-mana, apalagi perempuan, lu tuh punya mahkota yang harus dijaga sampai lu menemukan pasangan hidup yang tepat, sampai sama-sama mengikat janji di hadapan Tuhan, baru lu boleh kasih mahkota berharga lu ...